Kita selalu membicarakan hulu dan hilir, mari kita menegok sedikit bagaimana roastery ada diantara hulu dan hilir. Bahwa ada “In Between” diantara hulu dan hilir.
Jika di hulu ada petani dan prosesor kopi dan di hilir ada pelaku bisnis minuman kopi dalam hal ini kedai kopi, warung kopi, cafe, resto atau penyedia minuman kopi, butuh satu peran lagi diantara hulu dan hilir ini. Mari kita sebut dahulu bahwa kita butuh penghubung diantara hal itu, maka roastery adalah peran itu, sepakat?
Mencoba menganalogikan roastery kedalam konsep jembatan. Tempat dimana berlalu lalang melewatinya untuk bepergian antara titik satu ke titik lainnya. Penghubung antara tepian satu ke tepian lainnya.
Dalam industri kopi, roastery berperan sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai komponen dalam rantai penyedia komoditi ini. Dari petani, dan prosesor hingga konsumen, roastery tidak hanya bertanggung jawab untuk mengolah barang setengah jadi, tetapi juga menciptakan nilai tambah dan memperkuat hubungan di seluruh ekosistem kopi.
Bermain analogi kembali, Jika di galery seni ada kepala kurator, di kopi ada roastery, berfungsi sebagai pengkurasi biji kopi mana yang akan dipamerkan" kepada pasar. Mereka memilih biji berkualitas dari berbagai daerah penghasil kopi, memastikan bahwa kopi terbaik yang sampai ke tangan konsumen. Proses seleksi ini menciptakan nilai tambah bagi petani dan prosesor, yang telah bekerja keras untuk menghasilkan produk biji kopi. Dengan melakukan penyaringan ini, roastery membantu mengedukasi pasar tentang kualitas dan karakteristik kopi yang berbeda. Selain itu, roastery menambah nilai guna, ini menurutku peran utama bagi roastery mengolah barang setengah jadi menjadi barang siap pakai. Melalui teknik pemanggangan yang tepat, roastery dapat mengembangkan karakteristik rasa dari setiap varietas kopi. Ini bukan hanya meningkatkan pengalaman rasa bagi konsumen, tetapi juga mendorong mereka untuk menghargai keragaman kopi dari berbagai daerah. Hasilnya, konsumen dapat menikmati kopi yang lebih kaya dan bervariasi. Seperti yang ditulis diatas, ada peran edukasi yang dikerjakan Roastery. Mereka mengadakan sesi cupping, workshop penyeduhan, dan acara edukasi lainnya yang meningkatkan pengetahuan tentang kopi, metode penyeduhan, dan pentingnya keberlanjutan. Edukasi ini tidak hanya memberikan informasi tetapi juga membangun kesadaran akan wacana di industri kopi itu sendiri atau sampai isu-isu sosial dan lingkungan dalam produksi kopi. Keterlibatan membangun komunikasi dan kerjasama. Diluar Green trader atau supplier green beans, sekarang banyak roastery yang menjalin hubungan langsung dengan petani kopi, menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan. Dengan memberikan harga yang adil, sampai dukungan dalam praktik pertanian berkelanjutan, roastery membantu petani meningkatkan kualitas hasil panen mereka. Ini tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga memastikan pasokan biji kopi berkualitas tinggi bagi roastery.